Senin, 03 Maret 2014

Ekonomi Sumber Daya Alam


Menurut Mankiw  (2007), ada 10 prinsip ekonomi yang utama
a) Semua orang dihadapi pada keharusan memilih (ada trade-off) 
b) Untuk mendapatkan sesuatu, diperlukan pengorbanan 
c) Keputusan rasional berdasarkan utilitas yg didapat pada konsumsi unit terakhir 
d) Insentif mempengaruhi perilaku 
e) Peran pasar sebagai pengelola kegiatan ekonomi 
f ) Perdagangan 
g) Pemerintah kadang dapat memperbaiki pasar 
h) Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang & jasa 
i ) Tingkat harga naik ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang 
j ) Masalah trade-off antara inflasi dan pengangguran

Jelaskan 3 dari prinsip tersebut yang menurut anda paling sering anda observasi dalam kehidupan sehari-hari, berikut contohnya! 
1) Semua orang dihadapi pada keharusan memilih (ada trade-off) 
Contoh: seorang ibu rumah tangga akan membeli kulkas dan mesin cuci, namun karena uangnya terbatas, maka dia harus memilih mana barang yang paling dibutuhkan dalam waktu dekat. Akhirnya dia memilih membeli kulkas karena merasa lebih dibutuhkan untuk mendinginkan (anak-anknya suka minum es) dan mengawetkan makanan (ibu tersebut sibuk bekerja jadi bisa sekali membeli sayur untuk stok beberapa hari). 

2) Untuk mendapatkan sesuatu, diperlukan pengorbanan 
Contoh: Butet ingin membeli sebuah laptop, saat ini uangnya hanya cukup untuk membeli sebuah notebook. Padahal diang ingin membeli laptop dengan RAM yang besar dan spec yang lebih canggi agar bisa digunakan untuk aplikasi ENVI (software remote sensing). Oleh karena itu, dia harus berkorban dengan lebih keras bekerja agar segera mendapatkan uang dan harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk dapat membeli laptop yang dinginkan. 

3) Insentif mempengaruhi perilaku 
Contoh: Kebijakan untuk memberikan insentif dari negara maju kepada negara berkembang untuk upaya reduksi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi mempengaruhi perilaku negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk semakin meningkatkan kegiatan reboisasi, mencegah terjadinya  pembalakan hutan dan kebakaran hutan. Berbagai instansi, akdemisi, NGO di negara berkembang tersebut banyak yang melakukan inventarisasi, monitoring dan pemetaan cadangan karbon di berbagai hutan. 

Jelaskan prinsip yang bagi anda paling tidak mudah untuk dipahami dan sulit untuk diobservasi dalam perilaku sehari-hari!
Pemerintah kadang dapat memperbaiki pasar. Hal ini sulit diobservasi di Indonesia, sistem pasar sepertinya lebih dikuasai oleh golongan yang kuat, contohnya perdagangan kendaraan bermotor yang semakin meningkat khususnya di Jakarta, semakin menambah kemacetan lalu lintas. Alangkah baiknya apabila pemerintah membuat kebijakan untuk meningkatnya pajak kendaraan bermotor dan mengurangi subsidi bbm agar penambahan kendaran bermotor dapat ditekan. Selain tiu, peran pasar dalam mengelola ekonomi juga cukup sulit dipahami dan diobservasi.

Prof.  Emil Salim menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan memerlukan perubahan fundamental dari paradigm pembagunan ‘konvensional’. Jelaskan apa saja perubahan yang diperlukan, menurut beliau. Apakah saudara setuju? Jelaskan! 
Perubahan yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan: 
1)  mengubah perspektif jangka pendek menjadi jangka panjang; 
2)  menempatkan aspek sosial dan lingkungan pada tingkat yang sama dengan aspek ekonomi; 
3)  kepentingan publik/ sosial masyarakat dapat diselaraskan/ ditempatkan di atas kepentingan pribadi; 
4)  mengoreksi kegagalan pasar dan menginternalkan semua biaya eksternal yang berkaitan dengan pembangunan sosial dan lingkungan dalam bentuk biaya ekonomi; 
5)  mengoreksi kegagalan pasar serta memperbaiki kondisi kegagalan pemerintah lewat kemitraan yang setara antara pemerintah, korporasi dan masyarakat sipil.

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permintaan terhadap karbon?

Adanya permintaan untuk kredit pengurangan emisi merupakan upaya negara-negara industri mengembangkan kebijakan dalam negeri untuk mematuhi Protokol Kyoto. Faktor-faktor yang akan mempengaruhi ukuran dan stabilitas pasar kredit karbon global antara lain: 

1) Pasar CDM (Clean Development Mechanism) kehutanan terbatas
Keputusan AS untuk tidak berpartisipasi dalam Protokol Kyoto kemungkinan akan berarti penurunan permintaan kredit proyek, terutama dari CDM. Keputusan oleh pemerintah di Marrakech Accords untuk membatasi ukuran dari portofolio CDM kehutanan selama periode komitmen pertama Protokol Kyoto (2008-2012) juga akan mempengaruhi pasar. Kredit karbon dari proyek-proyek aforestasi dan reforestasi di bawah CDM yang dapat dihasilkan setiap tahun oleh negara industri tidak dapat melebihi satu persen dari emisi tahun dasar negara itu pada 1990. Ini berarti bahwa total potensi pasar global untuk aforestasi dan reforestasi kredit proyek dibatasi maksimum sekitar 33 juta ton karbon ( MTC ) per tahun, atau 165 MTC selama periode komitmen lima tahun .

2) Supply/ Pasokan karbon
Pasar untuk kredit karbon juga akan dipengaruhi oleh jumlah penyerapan karbon yang dapat dicapai dengan fisik ekosistem darat dari periode saat ini hingga 2012 . Perkiraan berkisar luas tentang jumlah lahan yang tersedia untuk aforestasi dan reforestasi proyek dan jumlah karbon yang dapat diserap di lahan tersebut. Menurut IPCC ( 2000) , agro - kehutanan di daerah tropis memiliki potensi untuk menyerap 2-5 ton karbon per hektar per tahun ( t C ha - 1 tahun-1 ) , sedangkan rehabilitasi dan restorasi lahan hutan terdegradasi bisa menyita 0,25-0,9 t C ha - 1 tahun-1 . Hutan tanaman industri dapat mengambil rata-rata 3 sampai 6 t C ha - 1 tahun-1 sampai maksimal antara 12 dan 15 t C ha - 1 . Ini berarti tingkat penyerapan karbon tahunan 4-8 t C ha - 1 di regions 20 tropis.

3) Harga
Perkiraan harga pasar satu ton berbagai karbon dari US $ 3 sampai $ 57. Harga pasar dianggap sangat tergantung pada permintaan untuk kredit karbon dan biaya transaksi proyek CDM. Jika sejumlah besar tunjangan emisi berlebih (disebut sebagai " udara panas " ) bahwa negara-negara tertentu memiliki di bawah Protokol Kyoto yang dijual, maka harga akan cenderung tertekan .
Faktor harga ini kemungkinan akan membatasi jumlah aforestasi dan reforestasi kredit proyek diperdagangkan di pasar emisi . Namun demikian , investasi swasta dalam proyek-proyek mitigasi perubahan iklim cenderung menjadi besar, membuka peluang baru untuk sektor kehutanan. Dana tambahan juga diharapkan dari pemerintah dalam bentuk bantuan pembangunan resmi untuk mengkatalisasi dan membiayai proyek-proyek .

4) Kebijakan gas rumah kaca dan energi
Implementasi kebijakan dalam reduksi gas rumah kaca akan meningkatakan permintaan dan harga kredit karbon. Kebijakan yang menyediakan subsidi kredit untuk emiter untuk memperoleh kredit akan meningkatkan permintaan dan harga kredit. Tingginya harga akan menyediakan insentif untuk suplier yang akan meningkatkan produksi karbon, sehingga menurunkan gas rumah kaca. Kebijakan untuk efisiensi peningkatan penggunaan energi, seperti standar efisiensi atau insentif finansial untuk membuat alat efisiensi energi akan mengurangi permintaan dan harga kredit karbon karena mereka akan mengurangi konsumsi energi dan emisi.

5) Harga energi
Harga energi (bbm fosil) yang rendah karena adanya subsidi dari pemerintah atau ketersediaan yang melimpah, semakin meningkatkan penggunaan energi sehingga emisi lebih banyak. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan permintaan kredit karbon.

6)Teknologi
Teknologi untuk penggunaan bbm fosil secara efisien akan mengurangi permintaan terhadap kredit karbon karena penggunaan bbm fosil dan emisi yang lebih sedikit.

7)Iklim
Suhu yang meningkat akan meningkatkan penggunaan alat-alat pendingin di rumah-rumah atau gedung-gedung, sehingga penggunaan energi meningkat demikian pula emisi yang juga bertambah. Hal tersebut akan meningkatkan permintaan terhadap kredit karbon.

Referensi
Jeffrey, R.W., J.M. Peterson & S. Mooney. The Value of Carbon Credit; Is there A Final Answer?

NMA : 18 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar